Sebenarnya kita tidak perlu mengkritik pemerintah
sebegitu kejinya, karena letak inti masalahnya juga ada ada kita. Kita selalu
menyalahkan pemerintah tentang Bus Trans Jakarta yang tidak terawat padahal
kadang-kadang tangan kita sendiri yang jahil. Sadar atau tidak sadar ya memang
itu yang kita lakukan. Lalu masalah lelet atau lambatnya Bus Trans Jakarta yang
timingnya harusnya datang 5 menit sekali menjadi 30 menit – 45 menit (ini
mengomentari dari salah satu masyarakat yang diwawancarai pada siaran berita
tersebut), nah itu juga salah masyarakat sendiri. Kepikir gak orang-orang yang
sombong yang mentang-mentang punya mobil pribadi berkecepatan kilat dengan
seenaknya menggunakan jalur Bus Trans Jakarta tadi, ya memang kalau
dipandang-pandang secara luar mereka orang-orang kaya, berpendidikan tinggi,
bekerja sebagai pegawai kantoran yang gajinya selangit, tapi mereka bodoh. Udah
dibilangin itu jalur khusus Bus Trans Jakarta kog masih dipakai aja, berarti
mereka kan sama aja tuli sama juga dengan buta. Bukan maksud saya membela
orang-orang yang tidak punya, tapi saya lebih peduli dengan orang yang tidak
punya, mereka lebih sadar mau menggunakan fasilitas umum meski dibilang tidak
layak lah, tidak memadai lah, daripada orang kaya yang tidak tahu etika.
Balik lagi ke permasalahan utama, sebenarnya kalau kita
mau menghargai pemerintah, baik kaya maupun yang tak berada harusnya bisa dong
berpikir logis. Yang miskin yang biasanya pake fasilitas umum, hey guys, itu
barang bukan punya loe, jadi jaga tu tangan. Itu fasilitas ibaratnya dipinjami
pemerintah buat kita, buat ngeringanin beban kita jadi sepatutnya jangan
protes-protes melulu tapi juga kita jaga. Bisa baca kan, kan banyak tu
selogan-selogan yang nyaranin buat jaga kebersihan jaga juga tingkah laku kita
dimanapun, tak terkecuali di Busway juga. Sekarang buat yang ngakunya orang
kaya, perbaiki sikap diri, tidak sepatutnya menyombongkan diri seperti itu, ya
kita tahu jadwal orang kaya kan banyak tapi kalau sudah tahu jadwalnya banyak
sebaiknya jangan bangun siang-siang, bangun pagi-pagi biar gak kena macet. Bisa
mikir kan, masak berpendidikan tinggi sampai keluar negeri gitu aja gak bisa
mikir.
STOP menyalahkan orang
lain, apalagi pemerintah. Pemerintah siapa yang milih, kita juga kan? Nah apa
kita mau menyalahkan pilihan kita sendiri.? Ibarat kata nih kalau kita udah
milih pasangan apalagi udah nikah terus kalau gak cocok apa langsung putus atau
cerai gitu aja? Pasti mikir gini, andai aku dulu gak milih kamu, andai aku dulu
milih dia pasti hidupku gak begini. BELUM TENTU. Gile aja, pacar loe, loe
katain kayak gitu sandal mungkin bisa melayang. Pemerintah juga bukan orang
yang asal-asalan, mereka sudah terseleksi oleh sistem pemerintah dasar yang
dibuat oleh masyarakat Indonesia pada jaman dahulu kala, oleh kakek nenek yang
berperang di medan kemerdekaan. Apa loe juga mau nyalahin nenek kakek loe dulu.
Sekalian salahin juga orang tua loe yang ngelahirin eloe di negara yang
menyedihkan kayak gini.
Jadi guys, pemerintah
itu sebenarnya orang-orang yang pintar, tapi mereka tertekan karena
masyarakatnya yang kurang percaya juga terlalu banyak bicara (kayak gue gak aja
Hahahahay), selalu mengkritik dan protes tapi kurang sadar diri dalam
mengoreksi kesalahan sendiri. Coba deh satu bulan aja beri waktu pemerintah
berfikir dan masyarakatnya membenahi diri dan nurut apa kata pemerintah, pasti
itu jauh lebih baik. Pingin rasanya punya negara yang damai kayak negara Jepang
(terhipnotis anime-anime), udah pemerintahannya bagus, masyaraktnya juga sadar
diri. Jadi hidup itu terasa ada manfaatnya gitu, gak saling menyalahkan, saling
menghargai, meletakkan kritik dan saran pada tempatnya. Sekian dulu catatan
ringakasan apa yang gue dapet hari ini, moga-moga catatan Kritik Pedas Cabai
ini bisa membangun pola berpikir masyarakat yang lebih baik lagi. Yang tidak
hanya menjadi masyarakat komentator tapi juga masyarakat yang bisa memainkan
perannya masing-masing.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya., :)