Sadar kesehatan
harus kita mulai sejak dini. Sejak usia kita masih anak-anak kita sering
diajarkan oleh orang tua kita tentang pentingnya menjaga kesehatan. Terbukti
dengan adanya lagu yang sering kita nyanyikan waktu kecil, dengan lirik seperti
ini :
Bangun tidur ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi ku tolong ibu
Membersihkan tempat tidurku.
Masih ingat? Hayoo siapa yang lupa? Saya yakin semuanya masih ingat
dengan lagu ini, lagu tentang menjaga kebersihan, (tapi lupa judulnya apa :D ).
Nah dari sini kita sudah mulai
dibiasakan untuk hidup sehat dan bersih. Menjaga lingkungan sekitar. Mulai dari
diri sendiri.
Sadar
akan kesehatan pada sistim pelayanan kesehatan di Indonesia sudah membaik.
Terbukti dengan adanya program-program penyuluhan kesehatan yang diadakan untuk
mensosialisasikan cara hidup sehat maupun bahaya akan suatu penyakit tertentu. Banyak
dari para pemuda juga menjadi aktifis dan duta-duta kesehatan. Seperti Agnes
Monica yang menjadi duta anti narkoba di tingkat Asia, membanggakan bukan?
Karena tidak hanya di dalam negri saja. Tidak hanya Agnes Monica saja, beberapa
artis pun banyak yang menjadi duta dalam bidang kesehatan, seperti Dewi Gita yang
menjadi duta kanker serviks, Puteri Indonesia Whulandary yang menjadi duta anti
rokok, dan masih banyak lagi artis – artis yang menjadi duta kesehatan di
Indonesia. Karena publik figur seperti artis merupakan obyek paling diminati
oleh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, dengan menggunakan artis sebagai duta
kesehatan dalam ke-anti-an apapun akan begitu efektif. Dengan ini pula,
masyarakat Indonesia akan lebih tergerak untuk ikut serta membantu memberantas
ketidak sehatan yang sekian lama diderita oleh bangsa Indonesia. Karena masih
banyak dari kita yang tidak peduli terhadap kesehatan, untuk itu perlu
diadakannya banyak kegiatan sosialisasi masalah kesehatan.
Tidak
hanya dengan sosialisasi dari para duta kita belajar tentang hidup sehat, anti
narkoba, anti rokok, penyuluhan kanker serviks, HIV/AIDS, kanker payudara, dan penyakit – penyakit kelas berat yang
sangat membahayakan hidup kita, menyengsarakan dan sangat menyusahkan. Sudah
berlangsung lama bahwa sejak kecil kita sudah harus dan musti diberi vitamin
dan imunisasi. Seperti imunisasi campak pada bayi yang berumur 6 bulan. Atau
dengan sering menimbang berat badan sang bayi agar para ibu bisa tetap siaga
menjaga kesehatan sang bayi. Dan kegiatan ini gratis, tanpa dipungut biaya
sedikitpun. Para dokter maupun bidan sering melakukan kunjungan rutin untuk
melakukan kegiatan seperti itu. Selain itu kegiatan ini tidak hanya dilakukan
di desa-desa, tapi sekolah-sekolah tingkat dasar yang memiliki peserta didik
dengan umur yang masih diwajibkan untuk diberi vitamin penguat sistim imun. Begitu
banyak hal yang dapat dilakukan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada
masyarakat. Dengan begini akan meningkatkan kwalitas kesehatan Indonesia, dan
akan mengurangi jumlah kematian dengan sebab kesehatan yang tak terjamin.
Tak
hanya dengan para dokter ataupun para artis, tapi sekarang semakin banyak
organisasi-organisasi peduli rakyat yang bergerak dibidang sosial dan
kesehatan, banyak manfaat yang diberikan oleh organisasi ini, seperti dengan
memberikan makanan sehat dan vitamin juga obat-obatan kepada korban bencana
alam, ikut serta terjun menjadi anggota kesehatan pada daerah yang terkena
bencana alam, ikut memberikan sosialisasi atau pengarahan tentang pentingnya
menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam yang difaktori oleh manusia
seperti banjir dan tanah longsor. Karena bencana alam ini tidak hanya faktor
alam saja tapi campur tangan manusia juga yang sangat berpengaruh, apalagi
bencana ini mengakibatkan banyak nyawa melayang. Dan lagi bencana seperti
banjir juga mengakibatnya banyak penyakit, seperti diare karena air yang kotor,
cacar air, kutu air dan gatal-gatal yang sangat sering sekali terjadi. Tanah
longsor pun demikian, banyak warga yang menjadi korban bencana ini, tidak punya
rumah, kehilangan mata pencaharian, karena seperti yang kita tahu daerah yang
sering terjadi bencana ini adalah dataran tinggi yang umumnya digunakan sebagai
perkebunan, dan ladang untuk bercocok tanam. Dan jika para warga tidak tahu
cara bercocok tanam di dataran tinggi yang penuh dengan lereng maka akan besar
sekali kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor ini. Bukankah itu sangat
merugikan? Akan semakin banyak keluarga kehilangan anggotanya, akan semakin banyak
warga yang tidak punya tempat tinggal, akan semakin banyak masyarakat yang
tidak bekerja, bukankah hidup harus terus berjalan? Bukankah biaya hidup
semakin mahal? Bukankah semakin sulit untuk mencari pekerjaan?
Dengan
kita membiasakan hidup sehat sejak dini tentu banyak donk manfaatnya
terhadap kehidupan kita selanjutnya. Ya sangat banyak sekali contohnya, tidak
hanya lingkungan kita saja yang sehat, diri kita sendiri juga sehat dan secara
tidak langsung tanpa kita sadari kita juga ikut menjaga kesehatan keluarga kita,
saudara kita, orang yang kita cintai, tetangga kita, dan yang lebih luas bangsa
Indonesia. Tahu kan kalau sehat itu mahal harganya? Apalagi kalau sudah
terlanjur gawat penyakitnya, makin mahal biaya yang harus dikeluarkan bukan?
Dari itu semakin dini kita sadar, maka semakin jauh kita kenal dengan yang
namanya penyakit. Apalagi penyakit yang mematikan, haduh mampir aja gak mau
apalagi menetap? (heheheh :p )
Tak hanya terhindar dari penyakit
yang mematikan, kita juga akan semakin menghemat daya waktu hidup kita. Lihat
saja orang luar negeri yang tingkat kesehatannya sangat tinggi, mereka sanggup
hidup lebih lama bahkan ada yang mencapai usia lebih dari satu abad. Bayangkan,
akan semakin banyak cerita dan pengalaman yang kita peroleh, kita pun akan
memperoleh kesempatan berbakti kepada Nusa Bangsa lebih lama, memperbanyak amal
perbuatan sebagai bekal kehidupan kelak. Terlepas dari takdir kematian Tuhan
yang tiada yang tahu, karena pada hakikatnya memang kematian merupakan rahasia
Tuhan, tapi dengan menjaga kesehatan kita mempunyai investasi masa depan yang
begitu cerah. Karena investasi tak hanya bentuk kekayaan, apalah arti kaya jika
kita tidak bisa menikmatinya, apalah arti kaya karena untuk membeli kesehatan
saja tidak bisa, apalah pula arti kaya jika hanya mengakibatkan banyak penyakit
untuk diri kita sendiri. Seperti bumerang yang menyerang balik. Karena
kebanyakan yang menderita penyakit kelas berat kebanyakan adalah orang yang
setiap harinya bisa makan enak, makan-makanan praktis seperti junk food dan
makanan cepat saji.
Karena tanpa mereka sadari investasi
yang mereka kumpulkan hanyalah penyakit yang menyusahkan kala umur mereka sudah
tidak muda lagi, tubuh mereka sudah lelah akibat banyaknya sel-sel penyakit
yang menumpuk. Dan pada akhirnya merekalah yang mereguk ajalnya terlebih
dahulu. Karena sadar akan kesehatan bukan gara-gara kita kaya, pintar ataupun
karena status pekerjaan kita. Tapi karena adanya dorongan kesadaran dalam diri
kita yang mendorong kita untuk lebih menghargai hidup yang hanya datang sekali.
Itupun hanya sebentar pula. Lalu apa kita harus menyia-nyiakan begitu saja
hidup yang sangat menggembirakan ini? Tidak kan?
Sadarlah
akan kesehatan kita sendiri, tak peduli siapa kita, apa pekerjaan kita ataupun
status sosial kita, karena kesehatan yang merasakan adalah tubuh kita sendiri,
bukan mereka ataupun para petinggi negara. Tapi kita sendiri. Kamu. Apalagi
kamu yang masih remaja, gunakanlah masa muda mu dengan produktif dan aktif,
karena itu merupakan harta yang begitu membanggakan ketika tua kelak.
Tema :
Wajah Sistem dan Regulasi Kesehatan Indonesia
Subtema : Edukasi Kesehatan Sejak Usia Dini Kepada Masyarakat
Judul : Investasi Masa Tua
Karya : Min Ilahi Ilaiyah
Jumlah Kata : 1.118 (termasuk judul dan keterangan)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya., :)